Bayang Ragu

Myshaelina
1 min readDec 13, 2021

Bagai putik bunga yang malu,

Bersembunyi dalam kuncup kelopak baru,

Seolah olah siap merekah,

Namun tau dirinya belum kuat melawan hembusan angin-

Desau halus kemungkinan kemungkinan.

Bayang gadis yang semakin layu,

Berusaha menipu diri, walau hati selalu takut mati, setiap hari

Kemana desau ini bertiup?

Apakah angin sengaja membawanya kemana?

Kemana dimana ada seseorang yang ternyata masih ada

Terus menunggu walau tau,

Dirinya yang sebenarnya didalam bunga,
meski tak semua

Dalam hati kecilnya ia tau akan tumbuh bunga bunga,

untuk siapa yang memupuknya

Namun rasa tak bisa, mengikutinya di udara

Dirinya bukan bunga terindah dikebun-Nya

Sedang kini hanya bisa berterima kasih kepada angin,

yang sempat memberi tiupan nama seseorang yang mungkin mencintainya

Meski ia tau tak bisa.

...

Serbuknya yang berkilauan ditengah pancaran arunika-

Biar menjadi elegi indah yang membangun asa dalam diri seseorang baik tersebut.

Sedang bilamana bersama, elegi indah itu kan berubah menjadi niskala hingga tragedi,

Yang ditakutnya.

Meski baik hati, seseorang itu tak mengenal dirinya yang terbiasa tumbuh dalam belukar,

Tak mengenal tiap rontok gugur putiknya, rapuh daun hingga busuk akarnya.

...

Maka biar dikuburnya rasa, asa yang ia punya
.
.
Karena
.
Ini caranya mencinta.

--

--

Myshaelina

Kata dan Rasa tak semua dapat terucap, namun setidaknya sanggup dituliskan